Dua hal yang jelas memiliki arti berbeda,
berbeda aspek, juga pemahaman.Tapi keduanya saling berbuhungan dan saling
membutuhkan satu dengan lainnya, Ya, seorang sahabat "
Pena " meminta saya untuk menuliskan karangan mengenai judul di atas. Actually, saya bukan berasal dari
fakultas hukum yang mempelajari seluk beluk "Law". But, When We Tell About Love ,It Is
Universal ,Right, Tidak perlu bersekolah yang tinggi dulu untuk tau
dan paham tentang cinta. Cinta itu seperti "sense" yang memang sudah
terpasang otomatis disetiap tubuh kita,mengalir di setiap aliran darah kita. That I Know, Every One, In Every Time,
Every Where, Ever Fall In Love. Seperti contoh hubungan antara hukum dan
realita cinta (menurut saya). Ketika seorang sepasang kekasih yang ingin
menghalalkan hubungan mereka , maka mereka haruslah melakukan yang namanya
suatu pernikahan. Dimana dalam pernikahan ini ada beberapa peraturan
(rule) yang memang harus dipenuhi oleh kedua calon mempelai. Diharapkan, pernikahan
ini nanti akan syah secara agama dan hukum, karena kita hidup dan berkembang di
negara hukum.Semua hal ditata dan diatur sesuai UU yang berlaku, agar hak dan
kewajiban dari masing-masing warga negara terpenuhi. Termasuk tentang cinta.
Bisakah anda membayangkan ,jika cinta itu tanpa hukum, Bisa jadi cinta yang
seharusnya suci dinodai dengan nafsu. Any
way, hukum itu bisa bersifat konstan, dan berlaku objectif, Artinya siapa
yang melakukan kesalahan dia juga yang harus menerima hukuman tanpa melihat siapa
dia, apa pekerjaannya, berapa kekayannya.
But nowadays, itu tidak berlaku untuk mereka yang
berkuasa. Itu bukanlah "momok" bagi mereka, karena hukum bisa mereka
beli dengan uang mereka. Lalu, bagaimana dengan kita yang tidak memiliki uang
cukup untuk membayar pengacara yang notabene memang bisa dijangkau oleh
kalangan atas, Serasa hidup di hutan
bukan, yang berlaku hanyalah hukum rimba, yang berkuasa dialah yang menang. Well, how about love, Cinta itu
fleksible dan bisa berlaku subjecktif.
Karena cinta lebih pada perasaan, dan perasaan itu bisa bertambah dan berkurang
setiap saat tergantung faktor-faktor pendukungnya.So, bila hari ini aku bilang
cinta? semenit kemudian? sejam kemudian? sehari kemudian? kita tak akan pernah
tahu.
Oke, mungkin segini yang bisa saya tulis
tentang Hukum dan Realita Cinta begitu banyak * uneg – uneg * yang ingin disalurkan, hanya saja saya belum begitu
mahir untuk menyampaikannya dalam bentuk tulisan dan lainnya. Cukup sekian
pemikiran dari otak saya yang terbatas dan penuh kekurangan ini, bila ada hal
yang ingin ditambahkan atau mungkin ingin diperbaiki, dengan senang hati saya
menerimanya.
Sumber : Sahabat Penaku Anita
Kristy (Sang Inspirasi Muh. Umar Kusuma)