PERCIKAN PEMIKIRAN ANAK BANGSA
LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
Oleh : Dr. Agussalim
Andi Gadjong , SH., MH
Sejarah
peradapan telah menunjukkan betapa usaha manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya telah menimbulkan kesengsaraan berupa bencana alam yang
disebabkan karena manusia tidak mampu mengendalikan ketamakannya. Mengalami hal
tersebut, manusia mulai berfikir dan bekerja secara aktif untuk memahami
lingkungannya yang memberikan tantangan dan mengembangkan cara-cara yang paling
menguntungkan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup yang terus cenderung
meningkat dalam jumlahnya, ragam dan mutunya.
Manusia berusaha memahami alam semesta
beserta isinya, memilah-milah gejala yang nampak nyata atau tidak nyata ke
dalam sejumlah kategori untuk mempermudah mereka dalam menghadapi alam secara
lebih efektif. Dengan kemampuan bekerja dan berfikir secara metaforik, manusia
tidak lagi mengandalkan naluri dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ia mulai
secara aktif mengolah sumberdaya alam dan mengelola lingkungan sesuai dengan
resep-resep budaya yang merupakan himpunan abstraksi pengalaman mereka
menghadapi tantangan. Manusia
dalam beradaptasi, mengembangkan kearifan lingkungan yang berwujud ideasional
berupa pengetahuan atau ide, norma adat, nilai budaya, aktifitas serta
peralatan, sebagai hasil abstraksi pengalaman yang dihayati oleh segenap
masyarakat pendukungnya dan yang menjadi pedoman atau kerangka acuan untuk
melihat, memahami, memilah-milah gejala yang dihadapi serta memilih strategi
bersikap maupun bertindak dalam mengelola lingkungan.

