Wednesday, January 15, 2014

BUTTASALEWANGANG (MAROS)

   
LOGO KABUPATEN MAROS
Keabadian sebuah perubahan takkan lepas yang namanya teriakan teriakan sang Revolusioner, Maros Tanah kelahiranku yang biasa dikatakan ButtaSalewangang tepat diantara beberapa kota,kabupaten dan pelosok desa yang biasa dikatakan sebagai provinsi sul-sel,Maros kota Buttasalewangang biasa juga di sebut kabupaten Turikale, nama dari kabupaten Maros ini ada yang mengklaim bahwa dari kata MAROS ada sejarah yang mengkaitkan bahwa Maros berasal dari kata Marusu-rusu nama ini di ambil dari budaya di sebuah pedesaan tepatnya di TANRALLILI menuru salah satu politisi dan budayawan Maros Yakni Alm.H. Andi Fahry Makkasau dialah pencetus nama Maros yang berasal dari kata Marusu-rusu.
(Bersumber Buku Alm.H.Fahry Makassau..)
Aku Lahir di tempat yang penuh dengan kesederhanann dan hidup dengan nuasa kesederhanaan. Maros sebuah kabupaten yang memilki beraneka ragam budaya,suku,dan sumber daya alam yang berpotensi di sulawesi selatan dan memiliki Sumber Daya Manusia Yang tak kalah dari kabupaten lainnya. kabupaten ini di pimpin Oleh Seorang Politisi Yakni Muh. Hatta Rahman,SE.,MM beliau adalah seorang pemimpin yang memberikan perubahan yang signifikan di kabupaten Maros insfraktrutur,Pendidikan dan kesehatan menjadi orientasi kepemimpinan beliau dapat dilihat insfrastruktur yang semakin hari semakin berkembang, kesehatan di mana Rumah Sakit Buttasalewangan sekarang mulai di rombak muai dari manajemennya dan pembangunannya, Pendidikan Yang mulai dilakukan secara signifikan dari segi program pemerintah pusat sampai daerah mulai di digratiskan dari SMP/Tsanawiyah,SMA/SMK/MA sederajat sudah mulai menjadi program utama dari orientasi bapak Hatta..

Pembangunan mulai terasa dan berbagai pusat pembelanjaan masyarakat yakni pasa tradisional maros sudah diperbaiki, pusat mini market yang nota benenya ialah program para kaum-kaum kapitalisme, Maros bisa juga dikatakan kota daeng yang dimana kota Makassar pas berada sebelah selatan dari maros dan beberapa kabupaten yang menjadi perbatasan dari kabupaten maros ini. Maros juga mempunyai bandara sultan hasanuddin tapi sayang cuman cerita lama di karenakan yang kuasai sepenuhnya ialah Kota Makassar tidak dapat dipungkiri lahan bandara internasional ini adalah masuk dalam daerah maros. itulah mengapa beberapa ormas dan organda dimaros pernah berteriak untuk mempertnyakan tetntang kempemilkan Bandara ini.

pada tahun 2014 kabupaten maros ketika kita memakai kacamata untuk dapat menganalisa perkembangan selama rezim Pak Hatta ini mulai terasa mulai dari kesejahteraan dan berbagai fasilitas yang di berikan leh pemerintah daerah Maros yakni tempat rekreasi malam yakni kata teman-teman yakni Pantai Tak BErombak (PTB Maros) yah Ada Danau ditengah-tengah tempat nongkrongnya anak mudanya MAros ada berbagai fasilitas yang disediakan mulai dari taman dan berbagai kuliner yang di tawarkan di tempat nongkrong para anak muda-mudi Maros...

air mancur bantimurung

Tak kalah pentingnya juga Kabupaten maros biasa di katakan sebagai kabupaten Butterfly (kupu-kupu)yang dimana konsep ini di jetuskan di Taman Nasional Bantimurung Yang terkenal mulai dari kupu-kupu yang indahnya dan tempat permandian air mancur Bantimurung yang dikenal dari mancanegara dan berbagai pelosok diindonesia yang salah satu kupu-kupu terindah di Kawasan Indonesia Timur.

indonesia negara yang memilki banyak pulau dari sabang sampai merauke, nah salah satunya adalah kabuaten maros yang menajdi ikon di kabupaten ini adalah Taman Nasional Bantimurung...

GERBANG WELCOM BANTIMURUNG BUTTERFLE
Bantimurung Objek Wisata Terbaik di Sulawesi selatan,berbicara tentang objek wisata yang ada di Sulawesi selatan, Bantimurung memang sudah mendapat popolaritas di hati para penikmat wisata alam, Kawasan objek wisata Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini menjadi icon daerah setempat dalam hal Objek wisata.



IKON MONYET BANTIMURUNG
GUNUNG BULU SARAUNG T.N.B
Bantimurung Sebagai taman wisata alam mulai di kunjungi oleh para wisatawan asing dan lokal yang selalu elok ketika pancaran air mancurnya terbelesit oleh matahari yang mulai terbenam.

(sumber Umar Sang Pemersatu)
    


No comments: