Kutemukan puisi " Lampu Jalan "

Lampu jalan itu,
Heran merasakan tubuhnya menerang pada
Waktu tertentu.
Direkamnya Setiap detik-detik peristiwa di jalan
Secara diam-diam
Tapi ia, sedih ketika malam larut dan jalan sepi.
Yang tidak, ia mengerti
Siapa dirinya,dan mengapa ada disana ?
Dari warkop.Dg Te’ne 13.10.08.
Kaimuddin.Haq (Bang Galo)